Selasa, 29 September 2009

Peringatan HUT RI

Dalam memperingati HUT RI ke 64 ni banyak sekali kegiatan - kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Mulai dari kalangan rakyat sampai presiden. Pada tahun ini banyak sekali masyarakat yang dengan bangganya memperingati HUT RI dengan gaya beraneka ragam khususnya di daerah lamongan mulaia dari mengadakan perlombaan, karnafal dan ada juga yang mengadakan pengajian akbar (doa bersama).Tetapi sekarang masyarakat sendiri masih banyak yang belum mengerti apa makna dari "kemerdekaan" dan apa yang harus kita lakukan, terlihat dari cara masyarakat memperingati HUT RI ternyata masih banyak yang menghambur - hamburkan uangnya hanya untuk berhura - hura dan bersenang - senang konon katanya tu juga karena hanya untuk memperingati hari kemerdekaan. Padahal itu semua belum berarti klo kita hanya berhura - hura dan bersenang - senang kalau memperingati hari kemerdekaan, tetapi seandainya kita mau berfikir sejenak dan merenungi apa makna dari kemerdekaan pasti kita semua akan terucapk kata "syukur" dalam hati kita, pasti kita akan teringat betapa susahnya, sakitnya, dan sulitnya para pejuang kita yang telah mengorbankan waktu, harta, kesenangan dan nyawanya hanya untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia.

Maka kita sebagai generasi penerus bangsa haruslah kita bangga dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah menganugrahkan kepada negera kita yaitu sebuah kemerdekaan. Syukur bukan berarti kita cukup mengucakkan kata "alhamdulillah" saja tetapi dalam bentuk tingkah laku juga, karena kemerdekaan adalah adalah nikmat yang sangatlah besar maka ketika kita memperingati HUT RI janganlah diisi dengan hura - hura marilah kita isi dengan memperbanyak dzikir dan mendoakan para pejuang kita yang telah gugur dalam membela dan memperjuangkan negara kita ini, Allah telah berfirman yang artinya " barang siapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmat kepadanya dan barang siapa yang tidak bersyukur maka sesungguhnya siksa sangatlah pedih".
Dari ayat diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita dalam mengisis kemerdekaan tidaklah harus berfoya - foya tetapi kita cukup dengan perbanyak dzikir dan mendoakan kepada para pahlawan yang gugur dalam peperangan. dan daripada itu kita sebagai generasi bangsa marilah kita isi kemerdekaan ini dengan sebaik - baiknya, tidaklah harus dengan berperang atau membunuh orang lain tapi mari kita tingkatkan ilmu kita baik dalam bidang agama maupun dalam bidang teknologi dengan cara belajar yang sungguh - sungguh dan marilah kita berantas KKN yang ada dinegara kita ini, berjuang dalam era yang sudah gombalisasi ini (") sangatlah sulit karena musuh kita sekarang bukanlah penjajah melainkan teman bahkan saudara sendiri.
karena apa?karena sekarang bangsa kita yang diserang bukanlah negeranya melainkan moralnya.

Selengkapnya...

Senin, 22 Juni 2009

Maraknya Pondok Gadungan

Sebelum kita beranjak ke cerita "Wali Santri Salah Tempat" qt harus tau terlebih dahulu pengertian santri dan pondok. santri adalah seseorang yang menuntut ilmu khususnya ilmu agama dan bertempat tinggal dipondok pesantren. Sedangkan pengertian Pondok adalah tempat untuk menimbah ilmu, dan pondok itu bisa dikatakan sebagai pondok pesantren itu harus terdiri dari beberapa unsur yaitu :
  1. Kiyai (Guru besar)
  2. Ustadz (Guru)
  3. Santri/murid
  4. Tempat untuk mengaji
  5. Sarana peribadatan (Masjid/mushola)
  6. Tempat tinggal santri (asrama)
karena sekarang banyak sekali seseorang yang mudah menamakan tempat peribadatan pribadi dinamakan dengan "pondok pesantren" dengan dipasangkannya sebuah papan nama nama (name board) padahal cuman ditempati beberapa jama'ah sholat aja (alias 2 glintir orang), hanya karena ingin mendapatkan tunjangan dan bantuan fasilitas gedung dan lain lain. Sampai - sampai ada salah satu Kecamatan yang mendapatkan acungan jempol dari Kantor DEPAG karena pada satu Kecamatan terdiri dari puluhan Pondok Pesantren, tapi setelah dislidiki oleh Tim Surve dari DEPAG yang layak dikatakan sebagai pondok pesantren hanyalah seglintir ja (bisa diithung karo jari tengan aja).
Tapi inget jangan sampai kamu semua terkecoh dengan papan nama "Pondok" karena sekarang banyak papan yang bertuliskan pondok tetapi bukan tempat untuk mengaji melainkan tempat penginapan aja.
Selengkapnya...

Minggu, 21 Juni 2009

Hilangnya KKN lahirlah Saudaranya (NKK)

Program Pemerintah Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk menengani ekonomi penduduk lema, yang kurang dalam memenuhi kebutuhan sehari – harinya, sehingga sangatlah bagus dan bisa dibanggakan bahkan patut dapat acungan jempol. Tapi disamping itu pula banyak orang – orang yang belum merasakan program dari pemerintah Bantuan Langsung Tunai (BLT) sehingga banyak pula kejadian – kejadian yang tidak diinginkan oleh pemerintah karena program tersebut tidaklah sepenuhnya diberuntukkan orang yang berhak dan layak untuk mendapatkan bantuan tersebut Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Kejadian – kejadian tersebut sering sekali terjadi utama dikampung – kampung, karena walaupun sekarang sudah tidak ada KKN ( Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) tapi sekrang dikampung semacam itu masih sering terjadi tapi bukan lagi KKN, karena seringnya terjadi perubahan ataupun penambahan UUD atau peraturan lain yang sepadan dan maraknya gencatan senjatan senjata dari KPK akhirnya KKN pun berupa menjadi terbalik menjadi NKK (Nulung, Keluarga dan Kerabat), akhirnya terjadi salah penempatan pemberian kartu Bantuan Langsung Tunai (BLT).

banyak sekali keluarga – keluarga yang tergolong mampu bahkan memiliki berbagai macam fasilitas rumah tangga bak seorang raja. Tetapi malah mendapatkan bantuan tersebut, setelah diteliti (masyarakat kecil) ternyata keluarga tersebut masih kerabatnya seorang pamong deso (perangkat desa), sehingga masih banyak keluarga – keluarga yang tidak mampu belum mandapatkan jatah mereka. Sehingga sekarang banyak orang - orang kampung (kasta sudra) yang sudah tidak mempercayai omongan seorang pemimpin dan yang lebih maraknya lagi banyak orang - orang yang GOLPUT, karena orang - orang yang dulunya dipercaya untuk menjadi wakil dari inspirasi mereka sekarang sudah tidak lagi beramanah bahkan mala menjadi hantu bagi masyarakat kecil. Padahal yang melakukan hal tersebut hanyalah orang - orang memburu isi weteng (0,5%)

Selengkapnya...

Kamis, 11 Juni 2009

PSB (PENERIMAAN SANTRI BARU) PONPES. SUNAN DRAJAT MEDALI



TATA TERTIB PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT MEDALI

1. Santri diharap mentaati segala aturan yang berlaku didalam lingkungan pesantren :
a. Mengikuti sholat jama’ah
b. Membaca Al qur’an
c. Mengikuti pengajian diniyah dan kitab kuning
2. Menghormati Asaatidz / Asaatidzah
3. Menjaga ketertiban dalam kamar, asrama, dan dalam kelas baik diniyah maupun sekolah
formal.

4. Memenuhi aturan Pondok Pesantren baik dana syahriyah / lainnya
5. Wajib berpakaian Sopan dan Islami serta bersikap santun.
6. Bila pulang harus izin Bapak Kiyai, sebagai rasa tanggung jawab sebagai santri pada Gurunya.
7. Apabila tidak mentaati hal tersebut diatas :
a. Di berikan sanksi
b. Di denda sebagai pelajaran
c. Di kembalikan kepada orang tua

Demikian harap diperhatinkan.


Pengumuman Seputar PSB ( Penerimaan Santri Baru ) Tahun Ajaran 2009 - 2010

I. Penerimaan Santri Baru di Pondok Pesantren Sunan Drajat Medali. Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

a. Ada penyerahan dari Wali Santri Kepada Bapak Kiyai Selaku Pengasuh

b. Bersedia mentaati Tata Tertib yang berlaku di Pondok Pesantren

c. Siap mengikuti segala kegiatan Peribadatan maupun Pendidikan.

II. Bagi Santri Baru :

a. Biaya pendaftaran : Rp. 50.000,-

b. Infaq : Rp. 25.000,-

c. Syahriyah : Rp. 25.000,- +

Jumlah : Rp. 100.000,-

III. Bagi Santri Lama :

a. Daftar Ulang : Rp. 50.000,-

b. Syahriyah : Rp. 25.000,- +

Jumlah : Rp. 75.000,-

IV. Bagi Santri yang Kos ( Makan ) di Ndalem di Kenakan Biaya Rp. 125.000,-. Makan dua kali pada jam 6.30 ( pagi ) dan jam 16.00 ( Sore ).

Demikian Pengumuman dari Pengurus Pondok Pesantren Sunan Drajat Medali, Harap dimaklumi.dan disampaikan terima kasih.





Selengkapnya...